-->

KETIKA EROPA MENOLAK ANGKA NOL CIPTAAN ILMUWAN MUSLIM

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakutuh. Apa kabar saudaraku semua, semoga selalu berada di bawah lindungan Allah SWT. Berikut kabar update terbaru mengenai KETIKA EROPA MENOLAK ANGKA NOL CIPTAAN ILMUWAN MUSLIM. Silakan disimak.

 


Kamis, 22 Mei 2025

Faktakini.info

KETIKA EROPA MENOLAK ANGKA NOL

Coba bayangin hidup tanpa angka nol.

Mau nulis “2024” tapi gak ada tanda buat tempat kosong. Jadinya? Pusing.

Zaman Romawi, angka ditulis pakai huruf: C = 100, M = 1000, V = 5.

Mau nulis 204? Ribet.

Mau ngitung 1.000.000? Tambah mumet.

Angka makin besar, otak makin nyerah.

Orang zaman dulu harus pakai tulisan panjang dan rumit yang bikin bingung pembacanya. Kalau hitungannya mau ditambah atau dikalikan, harus pakai alat bantu seperti batu kerikil atau tongkat, yang bikin prosesnya lama dan rentan salah.


Dan ya, ini beneran kejadian dulu sebelum angka nol masuk.


Nol awalnya dari India, cuma tanda kosong doang (shunya: diserap ke bahasa Indonesia- Sunyi- istilahnya). Nol saat itu belum terbilang angka dan bisa dihitung. Tapi ini sudah menjadi titik awal kemajuan manusia. 


Tapi yang ngasih nyawa ke nol itu ilmuwan Muslim: Al-Khawarizmi. Dia gak cuma pakai nol, tapi juga ngenalin konsep angka tempat, sistem desimal.


Sederhananya gini:


Ilmuan India: 

Nol (shunya) hanya pembantu posisi, seperti angka 102 menunjukkan “tidak ada puluhan.”


Ilmuan Islam: 

Nol (sifr) diangkat jadi angka penuh, bisa dipakai dalam operasi hitung (ditambah, dikali, dll), dan menjadi bagian dari sistem bilangan desimal yang lengkap. 


Nama Sifr (nol versi Arab) ini kelak di alih bahasakan oleh orang eropa sebagai Ciper, bahkan sampai hari ini dipakai di Crypto.


Kembali lagi, soal Khawatizmi beliau membuat kitab matematika yang sampai hari ini masih jadi pondasi:

“Al-Kitab al-Mukhtashar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah.”

Selain itu juga menulis


“Kitab al-Jam’ wal-Tafriq bi Hisab al-Hind”

Yang artinya: Buku Penjumlahan dan Pengurangan Berdasarkan Perhitungan India.


Dari sinilah matematika modern lahir.

Tapi Eropa waktu itu? Panik.

Angka bulat, bentuknya kayak lubang neraka, asalnya dari kaum “Saracen” (sebutan mereka buat Muslim).

Langsung dicap: “Angka iblis!”


Beberapa kota di Italia larang pakai angka nol buat pencatatan dagang.

Alasannya? Gampang dipakai nipu.

Tapi sebenernya? Karena mereka gak ngerti. Takut sama ilmu dari Timur.


Dan sebuah fakta tak terbantahkan

Tanpa angka 0, gak ada komputer.

Gak ada kalkulator.

Gak ada Google.

Dan kamu wahai anti Islam, 

nggak akan bisa maen hp, 

kamu nggak bisa main Chatgpt sekarang.

Tapi rumus-rumus Alotgarima.


Dan tahukah kamu ? Lagi lagi algorithm itu dari Nama Al-Khawarizmi, yang di Eropa berubah jadi Algorismi atau Algorismus. Dari situ lahir kata alotgarima yang berarti aturan langkah-langkah penyelesaian masalah, terinspirasi dari namanya.


Dan rumus rumus al Jabar (Algebra) yang kita pelajari disekolah ya buatan al Khawarizmi.


Belum cukup sampai disitu, Nama Al Khawarizmi tidak hilang begitu saja, sama orang Eropa hari ini diabadikan menjadi salah satu kawah di bulan.

Namanya hingga hari ini harum di puji oleh para matematikawan seperti George Sarton, Fredick Rosen dll


Dan jangan lupa, semua ini bukan terjadi karena kebetulan atau sekadar rasa ingin tahu.

Kemajuan ini lahir karena syariat Islam sendiri yang mewajibkan umatnya melek hitungan.


Shalat harus dihitung waktunya. Warisan harus dibagi dengan rumus matematis. Puasa dan zakat ditentukan berdasarkan tahun, perhitungan bulan, dan kadar harta. Bahkan penentuan arah kiblat dan kalender hijriyah pun butuh astronomi dan geometri.


Ilmu hisab, falak, waris, muamalah, bahkan jihad, semua menuntut kemampuan berhitung.

Maka tak heran jika umat Islam terdorong bukan hanya untuk sekadar paham angka tapi menciptakan sistem bilangan, menyempurnakan matematika, dan membuka jalan bagi revolusi ilmu pengetahuan dunia.


—————————

Setiap hari ngopidiyyah memposting fakta-fakta menarik, sayang kalau kamu ketinggalan dan nggak tau. Pastikan kamu follow biar gak ketinggalan postingan bagus selanjutnya.


Sumber: faktakini.info
Bagaimana menurut anda saudaraku, mari tinggalkan jejak di kolom komentar dan jangan lupa untuk share berita ini agar yang lain tahu.