ANTI BA'ALAWI/HABAIB DAN OMAR MAKROM
Rabu, 9 April 2025
Faktakini.info
ANTI BA'ALAWI/HABAIB DAN OMAR MAKROM
By : Mukhlis Syafiq
Apakah anda masih ingat di awal tahun 2019 sebelum bertolak ke Saudi Arabia untuk melaksanakan haji terakhir kali, Mbah Maemun Zubair lebih dulu singgah di Jakarta untuk bertemu dengan beberapa tokoh nasional. Disela² itu beliau memanggil Nusron Wahid untuk memberikan pesan serius tentang persoalan umat Islam yang sedang hangat, diantaranya adalah tentang pembunuhan karakter terhadap Habib Rizieq oleh 'kelompok bayaran'.
Sembari memberikan sisa makanan beliau dan sambil memegang erat tangan Nusron, Mbah Moen berpesan dengan nada prihatin, sedih bahkan menangis, *"Nusron, Tulung ojo sampe gelem di adu antarane NU karo Habaib. Aku jaluk tulung tenan Karo koe. Loro ne iki aset umat sing kudu bareng²"*.
Pesan tersebut setidaknya telah mendorong Nusron Wahid berhenti membuly Habib Rizieq Syihab/HRS secara sempurna. Kemudian dengan sigap dia melakukan klarifikasi sikapnya selama ini pada acara *ILC di TV ONE*, sekaligus juga menyebut mata rantai nasab HRS hingga Rasululloh ﷺ.
Pada sisi lain pesan Mbah Moen diatas seperti memberi isyarat bahwa setelah itu akan terjadi fitnah dan pembulyan terhadap HRS dan Habaib pada umumnya serta upaya adu domba besar²an antara mereka dengan kyai² NU. Saya menduga keras ini merupakan salah satu karomah Mbah Maemun selain do'a beliau untuk persatuan Jokowi dan Prabowo yang terbukti mujarab (ini pernah disampaikan pula oleh Gus Bahay dalam beberapa kajian beliau).
Kita mesti bertanya apakah pembegalan nasab Ba'alawi yang di sponsori Kyai Imaduddin bin Sarman (Kang Imad) murni hasil kajian ilmiah? (seharusnya menurut *Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy alBantani, S.Pd, M.Pd, Gr* bin H. Subo Sukamto ; *Kang Imad* itu harus berani pake nama Nasab Jalur dari Ortunya bukan ngaku ngaku sana sini kagak jelas bahkan jalur nasab dari Ortunya tidak diakuinya...?!, naudzubillah min dzalik). Mengapa Kajian selain itu yang lebih urgent tidak ramai terutama masalah yang terkait langsung dengan hajat hidup orang banyak, seperti ekonomi sulit, BBM barcode, KORUPSI, atau masalah Keamanan yang semakin rapuh, Hukum yang semakin kacau, dll.
Terus sadarkah kita siapa yang di rugikan ketika terjadi *'adu otot'* antara kubu *Habaib/Ba'alawi* dan *Kyai NU*, dan siapakah yang mengambil keuntungan?. Dan apakah kasus semacam ini mendorong pembangunan Indonesia emas seperti yang di dengungkan?. Terus dimanakah kita dari spirit sila ke-3, *Persatuan Indonesia?*.
Bukankah Imigran di Negeri ini ada dari Yaman/Arab, dan juga China. Terus apakah kita pernah membandingkan kiprah kedua kelompok ini dalam membantu perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
Kalau bicara kekurangan tentu semua memilikinya termasuk prilaku oknum masing². Tapi apakah Arab dengan segala bantuan yang pernah diberikan kepada Indonesia tampak cawe² terhadap ekonomi dan politik negeri ini ?. Adakah hasrat mereka untuk mengatur (baca : mengangkangi) pemerintahan sah Negeri ini ?.
Bagi kami, Tesis Kyai Imad adalah ranah Akademik, maka akan sangat bijak diselesaikan di Kampus/Perguruan Tinggi. Namun informasi yang kami dapat hingga hari ini belum pernah Kedua Kubu tersebut duduk Manis dalam satu majelis berdiskusi secara _gentle_ . Apa yang terjadi adalah balas pantun belaka melalui Medsos.
Jika perkara dengan level biasa tiba² menjadi heboh luar biasa maka dapat dipastikan ada bahan peledak yang sengaja dilemparkan. Nah, Pertanyaannya siapakah yang melempar ?. Untuk tujuan apa dia melakukannya ?. Sampai disini ada pihak yang menduga kuat bahwa kasus semacam ini biasanya merupakan hasil operasi senyap dan rapih oleh badan profesional dengan motif dan tujuan tertentu. Itukah yang disebut operasi intellegent ?.
Di Mesir tahun 1750-1822 hidup seorang tokoh berpengaruh bernama *Umar Makrom* keturunan Rasululloh ﷺ dari jalur Sayyidina Husain. beliau lahir di As-Suyuth dan mengenyam pendidikan di Al Azhar. Aktif dalam organisasi thareqat dan di percaya oleh pemerintahan Utsmani sebagai ketua perkumpulan bangsawan ( _Naqib Al Asyraf_ ) sebuah organisasi yang di isi oleh para ulama terkemuka yang sangat di hormati masyarakat. Hal ini karena kewibawaan beliau yang sangat luar biasa dan kemampuan untuk menggerakkan massa. Satu kalimat yang keluar dari mulut beliau bisa berubah menjadi bola api yang akan menghantam siapa saja.
Bukti kehebatan beliau terjadi pada tahun 1798 ketika Prancis yang di pimpin Napoleon Benoparte berusaha menginvasi Mesir. Omar Makrom memimpin perlawanan hingga Prancis menarik diri pada tahun 1801.
Berikutnya terjadi cawe² inggris di Mesir dengan upaya mengadu domba penguasa mamluk dengan Utsmani. Kemudian dengan tegas Umar Makrom berdiri mempertahankan Mesir agar tetap berada dibawah kekuasaan Ustmani yang berpusat di Turki. Beliau juga meminta Sulthan Mohammad Salim III sebagai penguasa Ustmani waktu itu untuk mengganti gubernur Mesir Ahmad Khursyid Pasya dengan Tokoh militer asal Albania (Yordania) Muhammad Ali Pasya. Usaha ini berhasil dan beliau di sebut sebagai _Master of The Behind Egypt Revolution._
Namun beberapa tahun kemudian Muhammad Ali Pasya mengindikasikan niat ingin memisahkan diri dari imperium Utsmani. Hal ini tercium oleh Umar Makrom yang pasti tidak merestuinya. Maka Muhammad Ali berbalik memusuhi beliau karena khawatir akan menggagalkan ambisinya.
Terus apa yang dilakukan Muhammad Ali Pasya ?. Dia menyewa 'buzzeer' untuk membunuh karakter Umar Makrom. Ketika semua telah terkondisikan kemudian dia mengasingkan beliau ke Dimyath pada Agustus 1809 selama empat tahun. Setelah itu di pindahkan ke Thanta sampai wafat pada tahun 1822.
Apakah anda sudah mendapat kesimpulan bahwa ada kemiripan dengan tokoh HRS di negeri ini. Dan apakah anda percaya bahwa pembegalan nasab tidak ada kaitan dengan sepak terjang beliau.
Mungkin saja hari ini moncong senapanya mereka tertuju pada Habaib. Jika target telah sukses, maka apakah ada jaminan esok hari para kyai dan pesantrennya tidak akan dibidik dengan senapan serupa ?.
Karena semiotika atas peristiwa ini dapat kita pahami bersama bahwa 'mereka' mempunyai proyek raksasa (baca : hegemoni politik dan ekonomi) yang tidak ingin diganggu, sementara DNA para kyai bahkan habaib adalah Pahlawan/Pejuang yang pasti akan melawan. _Fantadzir, Inna ma'akim minal muntadzirin_ ....
Wallohu A'lam
Benda, 8 April 2025
Sumber: faktakini.info
Bagaimana menurut anda saudaraku, mari tinggalkan jejak di kolom komentar dan jangan lupa untuk share berita ini agar yang lain tahu.
Posting Komentar