Tengkorak: Band Grindcore Legendaris Indonesia yang Mengguncang Dunia Metal
Kamis, 27 Februari 2025
Faktakini.info, Jakarta
Awal Mula dan Formasi Awal
Tengkorak adalah band grindcore asal Jakarta, Indonesia, yang terbentuk pada akhir tahun 1993. Band ini didirikan oleh M. Hariadi "Ombat" Nasution (vokal), Danang Budiarto (bass), Yoyok Radianto (gitar), dan Denny Julianto (drum). Mereka terinspirasi oleh Napalm Death, band pionir grindcore asal Inggris.
Pada tahun 1994, Adam Mustofa bergabung sebagai gitaris, memperkuat formasi awal Tengkorak. Mereka kemudian merilis mini album pertama "It's a Proud to Vomit Him", yang berisi empat lagu:
Primitive Jokes
Aggression
The Grave Torment
Bencana Moral
Meskipun Adam Mustofa keluar tak lama setelah perilisan album ini, Tengkorak tetap berjalan dengan satu gitar.
Menembus Pasar Internasional
Pada awal tahun 1997, Tengkorak mulai menyebarkan kaset dan merchandise mereka ke berbagai negara. Berkat jaringan underground yang kuat, mini album mereka terjual di Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Prancis, Republik Ceko, Rusia, Latvia, Spanyol, Polandia, Belarusia, Kanada, Singapura, India, Thailand, Belanda, Meksiko, Italia, Brunei Darussalam, dan negara lainnya.
Kesuksesan ini menarik perhatian Blood Bath Records dari Jepang, yang kemudian merilis mini album "Dying Poor", menjadikan Tengkorak sebagai band underground Indonesia pertama yang merilis album di luar negeri.
Metalik Klinik dan Konsentrasi Massa
Pada tahun 1997, Tengkorak ikut serta dalam kompilasi "Metalik Klinik" yang diproduksi oleh Musica Studio’s. Lagu mereka, Konflik, menjadi bagian dari album ini, yang terjual 60.000 keping hanya dalam waktu satu bulan.
Tahun 1999, mereka kembali ke studio untuk merekam album penuh pertama "Konsentrasi Massa", yang memuat 20 lagu dengan tema sosial, politik, dan perjuangan kelas pekerja. Album ini dirilis oleh Rotor Corp dan didistribusikan secara nasional oleh Musica Studio's.
Album ini mendapat sambutan luar biasa, bahkan pada April 2001, "Konsentrasi Massa" dirilis ulang di Jepang.
Pergantian Personel dan Tur Monster of Rock
Tengkorak mengalami beberapa pergantian personel, termasuk keluarnya Heilla Tanissan, Donni Rimatta, dan Adam Mustofa. Pada tahun 2002, Samier (eks Slowdeath) masuk sebagai gitaris, menggantikan Opick. Sementara itu, posisi bass yang sebelumnya dipegang Danang diisi oleh Bonny Sidharta, yang kemudian dikenal sebagai bassist Deadsquad.
Pada Mei 2002, Tengkorak mengikuti tur Monster of Rock bersama band Edane, PAS, dan Suckerhead, yang berlangsung di 16 kota. Mereka juga merilis album "Darurat Sipil" pada September 2002.
Tahun 2005 menjadi momen bersejarah bagi Tengkorak karena mereka menjadi band pembuka untuk Napalm Death di Ancol, Jakarta. Dua tahun kemudian, mereka merilis album "Agenda Suram" secara independen di bawah label Sebelas April Records.
Pembubaran dan Kembalinya Tengkorak
Pada tahun 2008, Tengkorak mengejutkan dunia musik metal Indonesia dengan mengumumkan pembubaran mereka. Namun, karena banyaknya protes dari penggemar, komunitas metal, dan musisi underground, Tengkorak akhirnya kembali pada tahun 2009.
Menurut Ombat, Tengkorak mengalami perubahan ideologi besar. Mereka tidak ingin mengikuti tren metal yang identik dengan alkohol, narkotika, dan seks bebas. Tengkorak berkomitmen untuk menggunakan musik sebagai senjata melawan penjajahan dan eksploitasi generasi muda.
Mereka tetap mempertahankan identitas sebagai band metal yang vokal dalam menyuarakan anti-zionisme dan perjuangan sosial. Ombat menegaskan bahwa "Musik ini senjata, seperti AK-47 yang digunakan mujahidin untuk melawan penjajah".
Tengkorak terus berkarya dan mempertahankan eksistensinya sebagai ikon legendaris grindcore Indonesia, dengan pengaruh yang tak terbantahkan di dunia metal global.
#TengkorakBand #GrindcoreIndonesia #MetalikKlinik #UndergroundMetal #AntiZionisme #MusikSebagaiSenjata #MetalRules
Sumber: faktakini.info
Bagaimana menurut anda saudaraku, mari tinggalkan jejak di kolom komentar dan jangan lupa untuk share berita ini agar yang lain tahu.
Posting Komentar