Sebagaimana dilansir dari dari CNN Indonesia, Azyumardi mengembuskan napas terakhir di RS Serdang, Selangor, Malaysia, Minggu (18/9/2022) siang. Selain mengalami gangguan pada jantung, ia juga dinyatakan terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
“Jadi tertulis dalam surat tersebut penyebabnya ‘acute inferior myocardial infarction,” ujar Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, dalam keterangan tertulis.
Lalu, apa itu acute inferior myocardial infarction?
Pada dasarnya, acute myocardial infarction atau infark miokard akut merupakan istilah medis dari serangan jantung. Namun, pada kasus Azyumardi, serangan jantung melibatkan sisi dinding inferior jantung.
Mengutip NCBI, kondisi ini terjadi akibat iskemia atau kekurangan aliran darah ke jaringan atau organ tubuh dan infark pada inferior jantung.
Infark miokard sendiri terjadi pada 8,6 juta orang di seluruh dunia. Diperkirakan, sekitar 40-50 persen kasus infark miokard terjadi pada dinding inferior, atau yang sebagaimana dialami Azyumardi.
Infark miokard yang terjadi pada dinding inferior umumnya memiliki prognosis yang lebih baik daripada infark miokard lainnya. Tingkat kematiannya hanya mencapai 2-9 persen.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa memicu komplikasi dan meningkatkan angka kematian akibat infark miokard jenis ini. Mulai dari keterlibatan ventrikel kanan, hipotensi, dan bradikardia. Sayangnya, hampir 40 persen kasus infark miokard pada dinding inferior melibatkan area ventrikel kanan yang memberikan hasil lebih buruk.
Dikabarkan bahwa Kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun. Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami infark miokard. Berikut diantaranya.
- berusia lanjut,
- memiliki keluarga dengan riwayat infark miokard,
- memiliki tekanan darah tinggi,
- memiliki kolesterol tinggi,
- memiliki diabetes,
- mengalami berat badan berlebih,
- sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kalori,
- merokok,
- kurang aktivitas fisik.
Posting Komentar