-->

Gus Yahya Terpilih PBNU: Berikut Gagasan Besarnya

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakutuh. Apa kabar saudaraku semua, semoga selalu berada di bawah lindungan Allah SWT. Berikut kabar update terbaru mengenai Gus Yahya Terpilih PBNU: Berikut Gagasan Besarnya. Silakan disimak.

Gus Yahya (Ketua Umum PBNU Terpilih) Cium Tangan Kyai Said (Ketua Umum PBNU Demisioner) 

Dalam salah satu Toklsow yang dilakukan oleh Ahmad Rozali (selaku hots TV NU) dengan KH. Yahyah Kholil Staquf. Beliau memaparkan gagasan ketika menjadi ketua umum PBNU. 

Banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh Ahmad Rozali kepada Gus Yahya. Sehingga dalam hal ini tidak secara langsung tertata rapi bagiannya gagasan beliau dalam menakhodai Nahdlatul Ulama. 

Jika dilihat dari visi misi, hal ini sudah jelas visi misi yang sudah tertera. 

Mengajak Nahdliyin untuk tidak sekadar memahami NU sebagai identitas. Sebab, NU didirikan membawa mandat peradaban.

Lebih jauh dari pada itu, sarungekyai mencoba untuk menyederhanakan dan merapikan dari berbagai gagasan Gus Yahya dalam talkshow tersebut. 

Diantara gagasan Gus Yahya yang pertama adalah, beliau akan menggerakkan berbagai cabang NU yang ada di Indonesia. Hal ini kerena, semua cabang NU yang ada di Indonesia seakan terjadi ketimbang dalam menjalankan berbagai progam. 

Ada cabang yang sangat begitu aktif, dan ada cabang yang tidak begitu aktif. Seperti halnya cabang-cabang yang ada di luar Jawa. 

Bahkan, menurut Gus Yahya, cabang yang aktif tersebut jikalau tidak menggunakan nama NU, kegiatan tersebut akan tetap berjalan. Karena hal tersebut sudah menjadi kuktur/budaya dalam suatu daerah tersebut. 

Gus Yahya juga mencontoh, seperti halnya di Pasuruan, Bupati, Polisi, maupun TNI dinilai tidak berani dengan cabang NU Pasuruan. Sehingga dalam menjalankan kegiatan NU Pasuruan bisa menjadi lancar. 

Sedangkan cabang yang ada di luar Jawa, kebanyakan sulit untuk menjalankan programnya. Karena suara mereka tidak didengarkan oleh atasan berbagai pihak yang berwenang di daerahnya. 

Maka dari itu beliau Gus Yahya mencoba untuk menfasilitasi berbagai program di seluruh Indonesia supaya pemerataan kegiatan cabang bisa terjadi. Dan dari pihak PB sendiri yang akan mengawasinya. 

Sedangan yang kedua, dari pembicaraan dalam talkshow tersebut adalah, merubah konstruksi organisasi Nahdlatul Ulama. 

Hal ini karena, dalam pandangan Gus Yahya, stuktur organisasi Nahdlatul Ulama ini masih seperti konstruksi partai. Karena masih ada sisa-sisa pikiran ketika NU masih menjadi partai. 

Upaya ini beliau lakukan sebagai upaya dalam menlanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Gus Dur. Dalam era Gus Dur, salah satu yang dilakukan oleh Gus Dur adalah mentransformasikan mindset dari politik ke sosial keagamaan. 

Meskipun sudah dilakukan oleh Gus Dur, pilar-pilar seperti politik ini masih ada. Seperti hal nya pemilihan pengurus. Biasanya yang dicari adalah yang mempunyai pengaruh, mempunyai jaringan luas, mempunyai akses ke politik, dll. 

Dalam aspirasi organisasi, terus berpikiran bagaimana kita bisa ikut mengambil bagian dari sumberdaya negara untuk NU. 

Itu semua adalah naluri atau mindset partai politik. Mungkin dalam pandangan beliau, bagaimana merubah mindset NU ini membutuhkan waktu cukup satu periode. 

Sedangkan yang ketiga, gagasan Gus Yahya adalah bagaimana NU ini menjadi payung organisasi. 

Ke Amerika ketemu wakil presiden Amerika, ke Afganistan, ketemu orang-orang Taliban, ketemu presiden Afganistan, ke Vatikan ketemu Paus, ke Inggris ketemu tokoh-tokoh Parlemen Inggris, ke Eropa ketemu presiden Uni Eropa, dan juga ke Israel. 

Menurut Gus Yahya, karena masyarakat menyimpan sejarah konflik dari berbagai ratusan tahun kebelakang. Sehingga sejarah tersebut menjadi mindset seluruh umat beragama di seluruh dunia. 

Dan yang paling penting adalah bagaimana untuk memikirkan peradaban yang akan datang. Dengan cara mendatangkan elemen yang ada di dalam berbagai agama. Seperti keadilan, kebaikan, dll. 

Apa dari pandangan Gus Yahya sebagai payung itu tidak hanya dalam urusan internasional, melainkan juga nasional. 

Gus Yahya sangat miris, karena ke-beragama'an yang ada di Indonesia ini terpolarisasi. Hal ini diakibatkan oleh terbelah nya kubu melalui pilpres. 

Maka dari itu, Gus Yahya sangat menekankan, kedepannya dari pihak petinggi NU diharap tidak ada yang dicalonkan untuk mencalonkan diri dalam pertempuran Pilpres dsb. 

Hal ini karena, fenomena pencalonan KH. Ma'ruf Amin kemarin, dulunya yang katanya agama dari orang Madura adalah NU (bahasa sarkas) atau kata Cak Nun ayam Madura kalau berkokok berbunyi Nuuuu......, Kini orang Madura pada umumnya sudah tidak begitu mempunyai rasa terhadap NU. 

Selengkapnya bisa lihat Channel TV NU


Source: sarungekyai.my.id
Bagaimana menurut anda saudaraku, mari tinggalkan jejak di kolom komentar dan jangan lupa untuk share berita ini agar yang lain tahu.